Gangguan kognitif ringan, patologi kognitif di antara penuaan normal dan demensia merupakan awal yang ditakuti bagi populasi yang menua. Artikel ini akan membahas tentang hubungan antara vitamin D dan penurunan kognitif.
Penyakit Alzheimer dan demensia adalah dua penyakit yang tak tertahankan bagi setiap individu. Pasalnya, ke dua jenis penyakit ini sudah umum ditemui.
Kehilangan memori progresif dan penurunan kognitif dapat mempengaruhi keluarga dalam banyak hal; keluarga dapat menjadi pengasuh dan harus mendukung orang yang terkena dampak dengan banyak tugas hidup sehari-hari yang berbeda.
Keluarga juga mungkin mengalami tekanan emosional dan kualitas hidup yang lebih rendah.
Penurunan kognitif, seperti kebanyakan penyakit, penyebabnya adalah kombinasi genetika dan lingkungan.
Untungnya, ada banyak tindakan pencegahan yang dapat Anda lakukan untuk mengurangi risiko, seperti makan makanan yang sehat, berolahraga secara teratur, terus menantang otak Anda dan mempertahankan kadar vitamin D yang optimal.
Hubungan Vitamin D dan Penurunan Kognitif
Sebuah meta-analisis terbaru dari 26 penelitian menyimpulkan bahwa vitamin D yang rendah merupakan faktor risiko yang jelas untuk mengembangkan demensia.
Semakin banyak orang mencari cara untuk mencegah penurunan kognitif yang datang seiring bertambahnya usia.
Vitamin D tidak hanya membantu mengatur ekspresi gen tetapi secara bersamaan menargetkan beberapa faktor yang mengarah ke neurodegenerasi melalui tindakan kekebalan, antioksidan dan anti-iskemik, pengaturan faktor neurotropik, neurotransmiter asetilkolin dan bahkan pembersihan beta amiloid.
Dengan demikian, vitamin D memiliki efek pervasif pada sistem saraf perifer dan pusat. Oleh karena itu, ada mekanisme untuk menjelaskan bagaimana kekurangan vitamin D dapat terlibat dalam sejumlah penyakit saraf seperti Alzheimer, sklerosis ganda, demensia, autisme, dan selusin lainnya.
Hubungan Vitamin D dan Penurunan Kognitif lainnya…
Vitamin D dan Penurunan Kognitif selanjutnya pada sebuah studi baru yang melihat korelasi antara kadar vitamin D dan kognisi. Dalam hal ini, kognisi terukur menggunakan Montreal Cognitive Assessment (MoCA).
Skor MoCA dapat berkisar antara 0-30 dan Sampel terdiri dari 4.358 pasien (n=1193 wanita, n=1963 pria) >55 tahun dari Cooper Clinic di Dallas, Texas. Para pasien mengisi riwayat medis dan menerima pemeriksaan fisik dan pengambilan darah serum.
Para peneliti mengevaluasi tingkat vitamin D peserta pada awal dan menilai memori dan fungsi eksekutif menggunakan skor MoCA. Kadar vitamin D serum di bawah 30 ng/mL banyak yang mengklaimnya rendah.
Para peneliti juga menilai kebugaran fisik peserta dengan mengukur CRF, yang terdefinisikan sebagai durasi tes latihan treadmill maksimal. Temuan menunjukkan hubungan yang signifikan antara kadar vitamin D yang rendah dan skor MoCA yang rendah.
Studi ini menunjukkan bahwa pengujian dan suplementasi vitamin D dapat membantu mencegah penurunan kognitif seiring bertambahnya usia. Selain itu, menambahkan latihan aerobik hanya dapat membantu mendukung kesehatan fisik dan mental di antara individu yang menua.
Dewan Vitamin D menyarankan orang dewasa melengkapi kebutuhan 5.000-10.000 IU vitamin D3 setiap hari ketika mereka tidak dapat menerima paparan sinar matahari yang aman dan masuk akal untuk mencoba mencegah demensia.
Dosis yang lebih tinggi, seperti dalam uji coba terkontrol secara acak, menunjukkan vitamin D bahkan dapat membantu meningkatkan kognisi. Sampai saat ini, hanya penelitian pada hewan yang menemukan bahwa vitamin D dapat membantu penyakit demensia, tetapi uji klinis sedang tahap pengujian pada manusia.
Itulah artikel Hubungan Vitamin D dan Penurunan Kognitif. Semoga bermanfaat.
